saya bukan norak

"Kalau karma adalah kerupuk, maka gw adalah mbak-mbak
Platinum yang nawarin welcome snack."

Mungkin itu kata-kata yang tepat buat kondisi saat ini. Bukan kondisi gw. No, kali ini gw bukan pemeran utamanya. Sudah cukup donk ya saya patah hancur remuk hati ini karena kebodohan saya yang kebanyakan karena saya kurang kontrol diri. Dalam hal ini kontrol mulut. Ya. Terima kasih. Sekalipun saya sudah berkali-kali main debus hati, namun pada faktanya saya hanyalah wanita biasa yang bisa juga hancur. ini kenapa saya jadi curcol ala esmelda? Mari hentikan sebelum postingan kali ini jadi curhat labil rosalinda jaman abg.

So, pertanyaannya adalah mengapa karma itu kerupuk? Kenapa harus Platinum? DAN KENAPA GW MESTI DIPANGGIL MBAK?

Oke ga penting. Intinya gw udah kapok sama karma. Dan mulai mencoba untuk bisa menahan diri dari omongan dan perbuatan yang kira-kira BAKAL nunjukin kekarmaan. Ya ga? Ya donk. Ya kan? Pastinya. Jadi gw sudah bilang juga ke orang-orang sekitar gw soal karma-karmaan. Jeung, ati-ati karma. Neng ati-ati sama omongan. Nek, inget umur.

Dan satu lagi NGETIK POSTINGAN DI BEBE ITU SALAH BESAR! So see you around readers. Gw muak sama ni kipet segede upil.

Smooch~
eVe

0 Response to "saya bukan norak"

Post a Comment