Derita Membawa Nikmat


Diet sucksss!!!

I (finally) currently joining a diet competition. FINALLY FOR MORE THAN 23 YEARS I'VE BEEN IN 'THIS' SITUATION I NOW CAN TELL THE WORLD I AM ON A DIET. EVE IS ON HER DIET. HA!! *injek-injek capslock*

Ini baru hari ke-15. How do I feel? Awalnya gw sangat-sangat setres karena nantinya gw akan dipajang sebagai 'peserta diet competiton' atau yang lebih terdengar seperti 'lihat ini cewek gendut'. Tapi gw ga bisa mundur. Dan gw ga mau nyerah gitu aja. Gw udah terlanjur basah ikut kompetisi edan ini jadi ya daripada disesali mending dinikmati. Yagayagayaga?

Selama 15 hari ini gw ngikutin training seminggu 2 kali. Ga cuma itu gw juga ngikutin saran diet dari dokter gizi bernama Eva Kurniawati (Hmm, is it me or that name sounds familiar?). Dan setelah mengalami siksaan berat dari personal trainer IBLIS itu *tariknapasbuang* gw pun berhasil turun 2 kilo. Mari tepuk tangan sambil bilang wauw. Tapi sayangnya body fat gw naik 4%. HOW DARE YOU FAT!!!

Arrrghhh gawd! Gw sebel banget. Dua minggu gw makan kayak orang ngutang, masa bisa-bisanya gw naik 4%. Kata si Edi (PT) yg ngukur gw kemaren mungkin waktu pertama kali gw ngukur itu salah setting. Jadi kecatetnya segitu. Masuk akal sih. Tapi kan tetep aja bikin depresi cyiiinnn naik 4%. Gw uda tersiksa, tangan perut kaki sakit-sakit, makan ga nikmat, merelakan ga makan molen kartika sari (GAWD THAT'S HARD!!!) dan lalu bodyfat gw naik! 4%! APA-APAAN ITU?! *banting gelas tujuh rupa*

Gw merana nih. Masa tadi yang lain pada makan steak gw makannya brokoli cah bawang putih. Uhu uhu uhuuuuuuu........ Jahat. Diet itu jahat. Sungguh. Gw sebel banget. Ini biadab.

DIET SUCKSSSSSSS!!!!!!


Supersad,
eVe~

Cuma pengen curhat

Apalah gunanya sebuah blog jika tidak bisa menggalau didalamnya. Benar? Benar donk.

Yuk mari let's go.

Dulu gw sempet mikir, mau dibawa kemana tema blog gw. Pernah pengen jadiin blog gw jadi blog IT tapi gw merasa ga pantes saat gw sadar gw ga tau dimana letak VGA dalam CPU gw. Pernah kepikiran mau dijadiin food blog. Tapi gw bukan food adventurer. Agak ga napsuin aja kalo postingannya nanti cuma menu-menu warteg senin sampe sabtu (minggu libur). Sangat tidak pernah kepikiran buat bikin fashion blog. Gw jelas ga fashionable, atau kalau sendal jepit, celana pendek robek, dan kaos kegedean itu dibilang trendy yah, boleh lah bilang gw fashionable. Gw memutar otak. Gw suka nulis. Rasanya sayang kalo ga dilimpahkan kemana-mana.

Satu hal yang gw jago banget nih. Sungguh bukan sombong. Gw jago galau. Tsahhh, gw. Bahkan sebelum kata 'galau' booming di Indonesia gw rasa gw sering banget bergalau. Intinya bukan karena gw keracunan cairan melanchole di kelenjar gw (ga ngerti? Cupu lo. *nyolot*) Gw cuma merasa lebih asoy menuturkan sesuatu lewat bahasa tulisan. Bukan karena gw ga bisa verbal. Tapi gw kalo uda ngomong suka lupa bedain antara rem sama gas. Jadi kadang suka kecelakaan sendiri. Daripada bunuh diri mending diam. Ya ga? Ngerti ga? Ga? Cupu lo.

I really like talking about God. :) I'm not a holy one, I know. It's just I can't help not to mention HIM in every aspec of my stories. More over HE is always there in my life. So apalagi yg bisa gw bicarakan. :p

Currently I am trying to join a Catholic charismatic community for youth in Paroki Kristoforus. That is what I ask God, to let me serve HIM with every talent HE gives me. And there HE lead me. HE brought me there in a very interesting way. HE opened a chance for me THERE, not in another place I thought I would be more growing at. Today I can tell you why HE put me there. HE wants me to learn how to be humble, learn how to love others and be loved by others in whatever condition, learn that I suppose to be small while HE suppose to be big in everything I do, learn to know that life is not a journey without map, but life is jigsaw puzzle in the hands of GOD. Every part placed in purpose to make a great picture.

Now I feel like a doughnut. God throw me up and then put me down harder and harder, over and over. The process hurts. Sometimes I think I would break. But till now I'm not. Because God knows how elastic I am. Guess what, HE is The One who made me. No wonder eh? :) One day when I'm ready to be baked I will be a very delicious doughnut made by The Greatest Chef, God.

Till then, I just have to trust my Creator, ain't I? :)

Do you?

Smooch,
eVe~

PMS Part 2


AAARRRRRGGHHHHHHHHH...............

Warning: PMS berkepanjangan adalah sumber dari segala kejatuhan rohani. *ngekkk*

*tariknapasbuang*

Bete. Tiba-tiba kesel sama apapun yang terjadi di sekeliling gue. PMS. Positif. =.=

Menurut gue, Tuhan bener-bener maha besar. Tuhan bisa menciptakan jagat raya berserta isinya. Itu baru yang gede-gedenya doang. Saat menciptakan manusia Tuhan bener-bener detil. Katup jantung bisa buka tutup sendirilah. Neuron otak bisa bekerja ga brenti-brenti. Dan dari segala ke-maha-ciptaan-Nya ini adalah satu yang paling sering mengganggu wanita disaat-saat tertentu. Hormon estrogen. Bukan jelek sih tuh hormon. Cuma efeknya aja yang kadang suka ga bener. Misalnya pada saat ini, saat gw pengen banget menempeleng kepala bos gue dengan gada hanoman.

Gue ga tau apakah 'mahluk-mahluk' menyebalkan selalu keluar pada saat orang PMS atau sebenernya tuh mahluk pada hakekatnya emang udah ada. Tapi di deket-deket masanya cewe mau datang bulan selaluuu aja ada 'mahluk-mahluk' semacam itu bergentayangan. YA GA SIH GIRLS???? *rolling eyes kibas poni* Kemaren gw sebelnya bukan main sampe pengen jambak-jambak orang waktu liat pintu kamar gue dibiarkan terbuka begitu saja saat gue pulang kerja. Untung si ,ba, yang merupakan tersangka utama kasus ini, tidak ada. Kalo dia ada di TKP gue udah ga ngerti apa yang akan terjadi dengannya. Bisa luka batin dia nanti sama kata-kata gue. Aww.

Kemarennya lagi si bos juga nyebelin. (atau emang bos gue nyebelin setiap saat ya?) Karena rapat tiga tahunan yang sedang dilaksanakan tiap tahun di kantor gue yang besar dan megah ini, semua orang jadi super heboh. Minggu lalu bu manajer gue sampe pulang jam tiga pagi. Jam tiga pagi saudara-saudara!!! Itu nyiapin data apa nonton bola?! Ga heran badan si ibu kecil kurus bertulang tak berlemak jenuh. Ihhh... Ga kayak gue. *teruskenapa*

'mahluk-mahluk' gaib lainnya termasuk rekan kerja gue yang, menurut  gue, lebih cocok jadi operator phone-sex karena getar suara duh ganggu banget deh pokoknya. Diamnya gue mengisyaratkan gue lagi ga pengen ngomong, ga pengan diajak ngomong, dan ga pengen SETIAP HARI ditanyain 'lo kenapa va?' GUE LAGI PMS! PAHAM LO?! GA USAH NANYA-NANYA!! *ngosngosan*

Ya Tuhan dosa banget deh ini. Tapi sesungguhnya lebih baik gue nulis daripada gue maki-maki orang yang ada di depan-belakang-samping kiri-samping kanan gue. Eh minus samping kanan deh. *ngelirik ruang MD di sebelah kanan*

Maap ya readers. Tapi my blog my baskom. Ga suka jangan baca. Kalo suka boleh komen. Ihik ihik ihik... Yukkk masri cyinnn... *ciyum*


Smooch,
eVe

23. Telat. But. Whatever. :)


Thank God. It's been 23 years and His love for me hasn't changed a bit. :)

Well, um... 23. Yeah. You know.

I always feel anthusiastic on my birthday. Seperti yg sudah-sudah, gw senang dapat ucapan selamat ulang tahun dan doa dari orang-orang. Dapet ucapan kayak gitu means a lot for me. It feels like I am sooo blessed. Well, I am so blessed karena banyak yg doain gw di hari ulang tahun gw. Senangnyaaa. I need no cake. I need no gifts. I just need my family, friends, and relatives on my birthday. Then I know that God has given me such a great 23 years to live. :)

Jadi 29 Juni di pagi hari saya sudah dapat banyak ucapan baik via bbm, twitter, facebook, maupun yg langsung nyalamin di kantor. Asik asik. Karena ini hari Jumat jadi gw ikut PA dulu, dan BB berbunyi riang tanda banyak BBM masuk. Eaaa ga konsen. After so many 'Happy Birthday Eva' dan cupika-cupiki at the office ditambah dengan ke'hectic'an hari ini karena Miss Juli dan Lia ga masuk, gw jadi bingung membagi pikiran antara itu, kerjaan, itu, ulang tahun, itu, dan itu. *mulai ga jelas* Setelah dibredel dengan telepon dari Dharma dan Miss J, gw pun kembali dari ruang SDA ke meja dengan tergopoh-gopoh. Sebelumnya, ko Donald telepon suruh saya balik ke meja. Katanya ada yg nungguin saya. It's lame trick though. *nyengir* Lalu setelah saya tiba dimeja, saya dihadiahi sebuah kue ulang tahun. Lengkap dengan seluruh personel SDA (Oke ga seluruh. Kurang orang-orang Database) yang bertepuk tangan nyanyi happy birthday. So Happy. :)

Setelah acara foto-foto, potong kue, bagi-bagi kue, kerja, bagi-bagi kue lagi, kerja lagi, gw mulai menyadari time flies and what I wish for today hasn't happened yet. My mood going down down down. Silly me.

Tibalah saatnya karokean di Inul Vista TA. Syalala dumdum. Personil geng Nabo kami kurang Lia yg lagi sakit. Ugh :( Lalu kami pun berdendang riang. Walau awalnya we didn't get the fire. Tapi sungguh sesungguh sungguhnya kalau ga ada orang-orang ini di hari ulang tahun gw, gw yakin gw akan berdiam dikamar dan sedih atas keinginan yg tidak terkabul. So here are my heroes who made my day...

My Meonk, Debbie, Ica, Oco, teman-teman luar biasa. Luar biasa gila maksudnya. Arthur dan Piere, dua orang resek tapi super bisa diandalkan. Kepong si bocah labil. Bang Juned dan Ko Hari yang juga berulang tahun di bulan Juni. Lim yang ([s]nyolot[/s]) polos. Stevanie dan Novita yang memeriahkan suasana dengan lagu-lagu korea dan mandarinnya. Asoy. And after we sing THEY GIVE ME ANOTHER CAKE! =)) AND A PRESENT. Yippieee... Omo omo omo... God loves me so much He gives me very good friends. Superhappy. :)

Makasih kadonya kawan. Terlebih, makasih uda jadi kado terindah di hari ulang tahun gw. :')

Oh ya. Disela-sela ngerjain kerjaan yang bertumpuk kayak lemak disekitar perut gw I got a very good wishes from someone. And here is the winner of Eve's 23rd birthday wishes...

Ko Deddy Fredy :)

"Happy Birthday... Semoga diberi umur lebih untuk bisa bersyukur.. diberi rejeki lebih untuk bisa jadi berkat buat orang lain.. dan diberi kesehatan yang cukup untuk bisa menikmati karunia Allah.. GBU.."

I will never forget the beautiful wishes. Thanks, Ko. :)


Smooch,
eVe

Ada kalanya

Ada kalanya orang pengen sendiri. Jauh dari keramaian. Bengong. Diem. Merem. Dan ga semua kebengongan berakar pada kegalauan.

Hari ini gw amat teramat sangat ngantuk sekali. Efek minggu subuh nonton Jerman - Portugal dan baru sempet tidur 2 jam lalu diculik mama buat makan soto mie di gang macan. Setelah itu pun gw beraktifitas seharian penuh di fellowship PD Stefanus. Untung Jerman menang dan Klose senang. Kalo ga gw pasti uda uring-uringan seharian.

Rasanya belom maksimal nih istirahat gw. :(

Speaking of ada kalanya...

Ada kalanya gw sensitif sama setiap omongan orang. Biasanya itu pas lagi pms. Yaknow.. Ada kalanya juga penampilan gw lebih parah dari pembantu rumah tangga. Misalnya pada saat ini. Gw pake baju ijo lumut pudar, celana Mount item bule, jaket Adidas abu-abu gratisan, masker ijo ala Grey's Anatomy, cepit rambut manik-manik, DAN muka beler idung ingusan. Cukup untuk membuat cowo terjelek di kantor gw pun kasian ngeliat penampilan gw. Kalau jabatan dinilai dari penampilan, gw uda diturunkan jadi pembersih toilet (atau malah sikatnya).

Ada kalanya lo ga tau kenapa lo pengen diem, pengen bengong, dan pengen menjambak rambut orang yang berada disekitar lo. Ada kalanya juga lo harus mengendalikan diri lo dari keinginan liar menyiksa orang-orang resek itu. Ada kalanya... Sungguh ada kalanya gw harus stop nulis seenaknya di blog ini. Kasian para pembaca setia yang pasti sekarang sedang menganggap gw lagi kesurupan arwah ABG labil goyang pinggul.

Hhh.. *menghela napas* Begitulah hidup.. *ga nyambung*

Who cares?

Smooch,
eVe~

Just the way you are :)

Kapan gw pernah memulai postingan gw dengan kalimat bersemangat? Ga pernah? Jarang? Emang. Dan kali ini juga ga pengen nulis yang semangat semangat.

I like the moon. And also the moon guy. *prettt* But from all the kind of moon I love full moon the most. Full moon selalu keliatan bagus apalagi kalau langit lagi cerah. Bukan karena gw keracunan film vampir vs manusia serigala yang berbody sixpack. Tapi full moon itu punya keindahan dan daya tarik tersendiri buat gw. Bulet dan cemerlang. Rasanya beda aja kalau ada dia. *dia siapa, Va?* *plakkk*

Malam beberapa hari yang lalu dilangit cuma ada satu bintang. Seolah tu bintang lagi menikmati waktu berdua aja sama si bulan. Soswit banget sih mereka. Bikin iri. *lah???* Tolong ijinkan gw menggelinjang sejenak. Oke lanjut. Tepat kemaren gw liat bulannya setengah. Half moon. Burem. Butek. Mendung pula langitnya. Baru aja ngeluarin statement ih-gw-ga-suka-sama-bulannya, gw uda tertampar dengan sendirinya. Bulan di bumi cuma satu. Kadang dia fullmoon, kadang halfmoon, kadang cresent, atau bahkan kadang ga keliatan. Apapun bentuknya itu tetap bulan yang sama. Jadi kenapa gw cuma suka sama fullmoon? Kenapa gw cuma suka sama bentuknya dan bukan sama bulannya?

Ibarat suka sama seseorang. Kadang kita suka saat dia terlihat baik dimata kita. Tapi saat buruk, kita ga suka, ga terima. Padahal itu orang yang sama. Seringnya sih kita liat dari packagingnya. Kalo lagi pake baju yg pas banget sama eventnya dan bikin dia keliatan oke banget atau gaya rambutnya lagi lumayan keren baru deh rasanya pengen ajak ngobrooolll terus. Tapi saat dia lagi biasa-biasa aja ya... udah, biasa aja. Seperlunya aja. What a human. Padahal dibalik packaging yang berbeda itu ada kepribadian yang sama loh, people. Do I sound like a girl magz writer pengisi kolom kepribadian? Duh.

Wajar. Eh, wajar ga tuh? Ga ah ga wajar. *labil* Now I do learn to love the moon. Not only the shape of the moon. Gw tau gw harus suka sama bulan yang cuma separo atau yang sipit kayak mata orang cina. Walaupun gw paling suka saat bulannya lagi bulet terang benderang. Just like if you imply it to people. Love the person you like, just the way he/she is. Not just when they look good on your eyes. :)

I've written bout moon guy before. My moon guy. Hmm... Used to. *grind* I wonder why I can always get close to a moon guy. Well, everyone does, Va. Ga usah sok special deh. *jadi curhat* Bukan itu harusnya yg gw highlight. Harusnya gini, I can always get close to anyone. Just anyone. That makes me think. Am I... A moon girl? (⊙▂⊙)

Abaikan.

Smooch,
eVe~

Minus Two

Here I am. Sitting on a silver bench at Trans Jakarta shelter. Abis ngegym. Cape bo. Hampir dua minggu ga nyentuh gym ternyata bikin badan mati otot. Lemak terasa tertimbun kayak harta karun suku fakfak. Sekalinya mulai gym lagi badan gw kayak abis dikasi boraks. *errr.. Boraks?*

Gym hari ini dimulai dengan ritual paling sehat... MAKAN YOSHINOYA. *guiltypleasure* Maaf saya lapar. *tersipu* Sampe di gym gw cuma bisa treadmil santai 30 menit karena takut sapi Yoshinoya nya jumpalitan di perut. Ritual diikuti dengan 3 set sit up, dan 3 set latihan kaki tangan. Hasilnya? Gw hampir ga bisa jalan. Untung rumah gw jauh. Kalo ga gw uda nekad ngesot. *seriously*

Hampir 2 minggu lamanya gw ga bisa nyentuh gym karena satu dan lain hal. Kebanyakan alasannya karena gw lagi terlibat di acara-acara gereja. Entah baksos lah, atau apa lah. Tadi gw memandangi timbangan dengan galaw. Apa jadinya berat gw setelah 2 minggu ga gym? Apa yg harus gw lakukan kalau jarumnya terus naik kayak spedometer mobil di film Fast Furious? Bagaimana aku harus mempertanggungjawabkannya pada ayah dan ibuku? Haruskah ku lari ke hutan belok ke pantai?

*tariknapasbuang*

Singkat cerita, dengan semua perasaan galaw gw, gw melangkah menaiki timbangan. Dengan mulut komat-kamit baca doa meringankan tubuh, gw mulai melirik jarum yang kian menanjak. Dug dig dag dig dug... Dan... Stop. Jarumnya brenti. Gw terpana. Sepertiga tak percaya. Mataku terbelalak menatapnya. *plakkkk kelamaan*

GW TURUN DUA KILO AJA DOELOE MAMEEENNN. YOIII CYIIINNN DUA KILO. Dua kilo itu kalo daging sapi seharga 180an ribu lah ya. *ngewave* *ngebreak* *ngehang* *keram*

Benar apa yang dikatakan firman Tuhan. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaranNya maka segalanya akan ditambahkan kepadamu. Atau dalam hal ini, dikurangkan. MUAHAHAHAHA... Asik asik. Maintain ah. Biar ga naik lagi. :)

Naik busway adalah ngegym paling murah yang pernah ada. Pertama gw harus jalan dari CL ke halte busway Jelambar, setara treadmil dengan tingkat elevasi kira-kira 5 dan kecepatan 4. Di dalam buswe lo harus bisa streching untuk bisa megang handgrip nya. Setelah itu lo harus mengencangkan otot tangan kalau sopirnya riba-tiba ngerem atau tiba-tiba ngegas tanpa basa-basi. Kalau buswaynya penuh lo harus belajar melenturkan tubuh untuk nyelip-nyelip biar bisa dapet posisi enak atau biar bisa keluar sebelum buswaynya jalan. Belum lagi kalau isinya abang-abang beraroma. Lo bisa sekalian latihan pernapasan. Tarik perlahan, tahan napas, buang pelan-pelan, ulangi sampai tiba dihalte tujuan. Nah kalau lagi beruntung dapet busway yang sepi lo bisa rileksasi sambil mendengarkan musik dari HP pribadi atau dari radio yang disetel sopirnya. Mudah dan murah bukan? :D

Yes. I. Am. So. Friggin. Tired. Now.

Jadi marilah kita tidur. Mimpi indah, readers! *kedip*

Smooch,
eVe~

L(O)IVE

Happy Monday readers!!

Semangat? Harus. Seperti mentari yang beberapa waktu belakangan ini terlalu semangat untuk bersinar. Panas ya boo. *lap keringet*

FYI, currently gw sedang berada di depan monitor kantor, mengetik postingan ini di Notepad dengan window gw setting 10x10 cm. Jadi agak curek dikit bacanya nih. Semoga ga salah ketik yah. Karena terlalu banyak problema romantika kehidupan jadi gw ga tahan gitu mau muntahin semuanya di situs asoy berbasis blog ini. Agak najis bukan bahasa gw? Abaikan.

So, speaking of problemo. Gw yakin manusia itu punya kemampuan yang terbatas. Dan mau lo percaya atau gak mengenai keberadaan Tuhan, gw yakin disaat lo tertekan, merasa ga berdaya, lo pasti butuh suatu kuasa yang lebih besar dari kuasa manusia. Whatever it is. Well, this happen to me. Bukan sok mau ngomongin hal yang too much glory glory halelujah. Tapi dalam hidup gw, yang gw alamin adalah Tuhan punya rencana luar biasa diluar apa yang bisa gw pikirin.

Menjadi seorang pengagum rahasia itu akan membuat hidup lo jadi kayak berkisar dari seputar dia lagi dia lagi. Right? Begitu juga yang pernah gw rasain. Sebut saja pria ini bernama 'pria'. Sejak pertama kali gw sadar akan kehadirannya si pria ini udah cukup menarik. Karena ini bukan blog curhat ala ABG labil yang suka ngisep lem aibon sambil nonton film korea jadi gw skip aja yah kisah kasih nya. Singkat cerita gw cuma bisa berdoa biar ada jalan buat gw setidaknya mengenal si pria. Karena intensitas ketemu gw cukup singkat namun sering, ehm maksudnya hampir setiap hari ketemu tapi cuma sebentaran, gw pun susah donk berinteraksi sama dia. Apalagi si pria suka ngumpul bareng temen-temennya yang sama sekali ga gw kenal (ya iyalah!). Sepuluh bulan berlalu. He's not just the man I met and I crushed into. He's the man I asked God to be with.

Katanya Tuhan menjawab doa dengan tiga jawaban, He says yes and give you what you want, He says wait and give you something better, He says no and give you the best. Setelah sepuluh bulan memendam rasa, ibu-ibu hamil aja kalah, gw pun bisa berinteraksi sama si pria. Somehow ada aja event yang buat gw bisa ngomong dan nanya-nanya ke dia. Is it a yes? I wished. Dan setelah dipuaskan dengan euphoria kedekatan yang baru saja ini gw pun jatuh kepeleset keinjek gorila sambil dikencingin kucing. Ternyata dia baru aja jadian. God does answer my prayer. I just never think how to handle a 'no'.
Yaudahlah.

A 'no' is a 'no'. Gosh, lame banget ni postingan cyin. You know, I hate curcol. Moreover, I hate myself for having such ability to curcol here.


"Terkadang, dibalik 'yaudahlah' tersimpan banyak rasa yang sulit diungkapkan dan pikiran yang terlalu banyak dipendam" - status Twitter beberapa hari yang lalu.

Smooch,
eVe

Pamer

Oh my freakin god. Berapa lama deh gue ga online? Berminggu-minggu? Lebih!

Dan disinilah gue. Duduk diam diseimuti dinginnya AC di J.CO Mall Ciputra. Niat hati ingin gym. Namun akhirnya ga sanggup berpisah dengan teman kencan gue, Photoshop. Well, setelah sekian lama ga pegang-pegang my baby, akhirnya muncullah satu karya yang lumayan. Lumayan simple. Lumayan lah ga jelek-jelek amat. Masih pake eve style. Mari pamer hasil karya... Ihiy...



Sekian ah. Ini emang mau pamer. Hahaha... Nantikan postingan selanjutnya. *emang ada yang menanti, Va?*