Terkadang memaafkan orang lain lebih mudah dari memaafkan diri sendiri. Dan jujur terhadap orang lain lebih mudah dari jujur terhadap diri sendiri. Sekarang bagaimana cara untuk mempermudah hidup jika saat harusnya senang lo malah biasa saja. Disaat seharusnya biasa aja lo malah sedih. I call it self control anyway. But sometimes this self control is annoying.
Walking through an alley once in the afternoon, a pair of eyes were staring at me. I had no courage to stare back. I lost the courage actually. He who's standing there had no idea on how much I wished for him. He didn't know. He will not know.
But I knew. I know. I just can't tell myself. You know how difficult it is to tell you're self that you deserve honesty?
Mungkin ini satu quotes yang tepat untuk keadaan seperti ini, "Those who scare to fall are not deserve to love."
Orang yang takut terjatuh tidak pantas untuk merasakan cinta.
Smooch,
eVe~
Posted in
heart talks
"Kalau karma adalah kerupuk, maka gw adalah mbak-mbak
Platinum yang nawarin welcome snack."
Mungkin itu kata-kata yang tepat buat kondisi saat ini. Bukan kondisi gw. No, kali ini gw bukan pemeran utamanya. Sudah cukup donk ya saya patah hancur remuk hati ini karena kebodohan saya yang kebanyakan karena saya kurang kontrol diri. Dalam hal ini kontrol mulut. Ya. Terima kasih. Sekalipun saya sudah berkali-kali main debus hati, namun pada faktanya saya hanyalah wanita biasa yang bisa juga hancur. ini kenapa saya jadi curcol ala esmelda? Mari hentikan sebelum postingan kali ini jadi curhat labil rosalinda jaman abg.
So, pertanyaannya adalah mengapa karma itu kerupuk? Kenapa harus Platinum? DAN KENAPA GW MESTI DIPANGGIL MBAK?
Oke ga penting. Intinya gw udah kapok sama karma. Dan mulai mencoba untuk bisa menahan diri dari omongan dan perbuatan yang kira-kira BAKAL nunjukin kekarmaan. Ya ga? Ya donk. Ya kan? Pastinya. Jadi gw sudah bilang juga ke orang-orang sekitar gw soal karma-karmaan. Jeung, ati-ati karma. Neng ati-ati sama omongan. Nek, inget umur.
Dan satu lagi NGETIK POSTINGAN DI BEBE ITU SALAH BESAR! So see you around readers. Gw muak sama ni kipet segede upil.
Smooch~
eVe
KANGEN NGEBLOOGG...... KANGEN SEMAMPUS MAMPUSNYA!!!
Dikala hati resah dan gelisah ini gw akan mengabarkan kepada kalian semua hai para durjana, gw udah putus sama inet gw. Bukan maksud eneng ga cinte ama abang Speedy. Tapi sorry bang. Jarangnya intensitas kita ketemu membuatku serasa jauh darimu. So close but yet so far bang. Aku merindukanmu namun maaf kau tak dapat kusentuh. Apa daya kelelahan merenggut sukmaku. Seharian dikantor aku diperah (sapi kali?) habis-habisan sampe kurus kering begini. Dulu aku semok, bang. Sekarang aku... tetep semok sih. Ah, ya sudahlah. Abaikan saja.
Sekarang jadilah gw bagai kembang desa yang hidup ditengah-tengah kawah primitif gunung visuvius. Walaupun gw ga tau apa itu gunung visuvius, tapi dari namanya bisa disinyalir bahwa itu adalah sebuah istilah yang menggambarkan keadaan susah buang air besar, perut kembung, mata bengkak, dan gelora bergejolak labil karena tidak bisa berintenret ria. Gw serasa hina karena ga bisa eksis dalam dunia jejaring sosial. Bahkan gw hampir melupakan berapa jejaring sosial yang gw punya. Hah.... Hina. Aku ga eksis baaaaang... Ga eksisss... Mau makan apa anak cucu kita bang kalo aku ga eksis??? *terisak anggun*
Saat ini hanya ini yang bisa gw tuliskan di halaman blog ini. Karena mama ku yang cantik walau gendut meminta gw pulang. Good bye internet, good bye J.Co, good bye to you my trusted friend, we know eachother since we're nine or ten. Huh.... Sayonara. Keep fungky readers. Aku padamu.
Smooch,
eVe~
Posted in
days,
stupidity in me