The Power of Words

Semangat malam. Maksudnya, selamat malam.

Semangat itu bisa didapat dari siapa saja, dimana aja, dan kapan aja. Gw pernah cerita dulu waktu pulang kerja dari BINUS. Waktu itu malem sekitar jem delapan gw pulang naek buswe. Tau sendiri duonk yaaa buswe kayak apa di jaman sekarang ini? Masi mending waktu jaman Majapahit deh kayaknya. Saat kuda dan kebo masih jadi angkutan kota. Bisa naek ga pake dempet-dempetan, ga pake dorong-dorongan dan pengap-pengapan. Paling banter keinjek tai kuda. Jauh lebih nyaman dari pada naek buswe di era milenium lewat dikit ini.

Back to topic, gw pulang malem-malem naek buswe. Uda cape kerja seharian, ngantuk, dan ga ada semangat. Semangat juang ikan koi aja bisa lebih yahut daripada semangat hidup gw waktu itu. Waktu turun di hlte dispenda, gw langsung pake auto pilot yang suka muncul disaat-saat kita lagi cape dan ingin segerea pulang. Kaki gw dengan sendirinya melangkah keluar halte. Dipinggiran ada mas-mas frontliner buswe yang biasa ngurusin tiketing. Dia bediri sambil senyum nunduk-nunduk kasih salam selamat malam ke semua penumpang yang baru aja turun dari buswe. Begitu juga saat gw keluar. Gw yang semangat hidupnya setara siput gay yang terdiskriminasi terus jalan dengan tampang patut dikasihani. Tak disangka tak diduga tak dinyana tak dikira, mas-mas itu bilang: "Malam, Mbak. Semangat, Mbak!" Gw reflek langsung angkat kepala gw. Walaupun gw masih lanjutin jalan gw, tapi mata gw saat itu langsung membulat. Kalo digambarin di komik-komik, mata gw uda membulat dan ada gambar api berkobar-kobar di background belakangnya.

Gila ya. Gw yakin si mas-mas itu cuma menunaikan tugasnya. Dan dia juga ga sadar kalo kata-kata sederhana yang dia ucapin itu bisa membuat gw yang hampir mati langsung jadi semangat menjalani sisa hari itu. Buat mas-mas waktu itu, sekali lagi, terima kasih. :)

Kata-kata lainnya gw dapet dari pengurus salah satu lembaga sosial yang peduli akan udara di Indonesia. Waktu itu orang itu lagi ngobrol-ngobrol iseng sama guru Biologi gw soal rencananya menanamkan rasa peduli akan udara di negara kita ini. Gw sering bingung, kenapa orang-orang macam gitu terlalu berusaha untuk bekerja di bidang ini. Cape, bikin sakit ati kalo ga ditanggepin, bukan untuk kepentingan pribadinya saja, dan ga dibayar. Sekali lagi, ga dibayar. Hell to the no kalo buat gw. Maaf, gw terlalu realistis dalam hidup. Tapi ditengah kebingungan gw, orang itu mengucapkan kata-kata yang ga bakal gw lupain seumur hidup gw. Pria 30 something itu terus bilang ke sekitar 3 anak SMA yang dalam pikiranya sama sekali ga peduli sama udara dan tetek bengek kerja sosial yang diperjuangkannya, "Kalau kalian punya mimpi, turunkan ke bumi. Jangan terus-terusan di awang-awang." Kayak Charm Body Fit yang menyerap cairan dan tidak bocor, kata-kata itu terserap perlahan-lahan di kelapa gw sesaat setelah diucapkan sama si bapak. Dan sampai sekarang, kata-kata itu kayak dorongan di punggung gw saat gw memulai mimpi gw. Makasih Om, kata-kata om, yang walaupun saya respon dengan senyum miring sambil nunduk, uda jadi dorongan buat wujutin mimpi-mimpi saya. :)

Sekali lagi kejadian betapa kata-kata itu punya kekuatan. Mungkin buat kita kata-kata yang kita ucapin itu cuma sekedar kata yang meluncur keluar dari bibir aja. Tapi bisa jadi buat orang lain itu jadi kata-kata yang bakal diinget seumur hidup, kata-kata yang bisa jadi penyemangat, dan kata-kata yang bisa dijadiin motivasi. So people, start talking good. As good deeds will grow good fruits. :)

Smooch,
eVe~

0 Response to "The Power of Words"

Post a Comment