Tentang mata (dan sekitarnya)



"Kalo punya cewe, harus dilihat langsung dimatanya."
~ seorang teman yg merasa dirinya cassanova (penakluk wanita).

"Gue ngerasa dia juga ngeliatin gw."
~ seorang teman yang sedang naksir cowo secara diam-diam, sambil tersipu.

"Karena dia emang ngeliat lo. Tapi ya udah, cuma liat."
~ gw, menanggapi pernyataan teman diatas, sambil cuci tangan setelah buang air besar.

"Dia punya mata, bisa dan boleh liat apa pun dan siapa pun. Ga harus ada intensi khusus ngeliat gw."
~ gw, saat mencoba munafik terhadap diri sendiri. Ps: 'dia' disini adalah orang yang berbeda dari yang dibicarakan teman saya. Tenang, saya bukan backstabber.

"It's sad to know that someone looking at you is not looking for you."
~ status FB beberapa bulan lalu.

"Jangan ngeliat gw lagi! Ngerti ?!"
~ gw, berkata pada boneka marmut lucu berpunggung bolong yg sedang menatap lunglai gw. Efek galau.

"Pipi lo lucu deh. Kalo lo punya cowo pasti seneng pegang pipi lo."
~ cowo yang berhasil membuat gw senyum-senyum selama beberapa hari, efek samping dari kata-katanya.

"Whom do you looking (for) at?"
~ status Twitter beberapa menit yang lalu, saat mulai penasaran akan sesuatu.

"Coba lo ajak ngomong, Va. Siapa tau beneran gagu."
~ seorang teman curhat yang penasaran tidak pada tempatnya.

"Jangan sms koko. Whatsapp aja. Bisa kan install Whatsapp? Hari gini mah ga mainan sms."
~ gw tau ini ga ada hubungannya sama mata dan sekitarnya. Tapi pengen aja masukin kata-kata koko gw yang selalu membuat gw takjub akan ke'norak'annya.

"Kenapa sih kebanyakan cowo ngeliat cewe dari luarnya aja?"
"Karena matanya lebih besar dari otaknya apalagi hatinya."
~ Seorang teman dan saya, saat sedang melacur (melakukan curhat).

"I kinda like it your way, how you shyly placed you eyes on me."
~ Faye Wong, Eyes on Me.


Smooch,
eVe~

0 Response to "Tentang mata (dan sekitarnya)"

Post a Comment