So here it is peeps. Gw baru aja pulang dari 4-day-trip ke ujung kulon yang which is selama 24 tahun ini gw pikir di Lampung, ternyata ujung kulon itu di Banten. Maafkan peta buta saya yang benar-benar buta. Ihiikihiikihiik..
Gw pulang dengan luka-luka di kaki. Adventurous banget keliatannya. Mulai dari luka kena karang pas lagi jalan-jalan di karang bolong, luka kena baling-baling kapal pas lagi loncat keluar kapal dengan gaya Angelina Jolie, sampe luka dicupang ubur-ubur manja di paha. Demit. =.= Well, so far it was much better than ngabisin libur lebaran jadi banci mol sih.
Berangkat Kamis malem ngumpul di basecamp Kristo. Gw ampe linglung ini bener ga ya pegi. Secara uda jam 9 kok sepi banget. Ternyata kebiasaan ngaret orang Indonesia itu lebih dalam dari lubuk hati seorang gadis galau ya. Disuruh kumpul jam 9 karena mau jalan jam 10 dan 80% peserta sampai di basecamp jam 9.55. Oyeah. Perjalanan dari Jakarta ke Desa Sumur (Banten ujung) sekitar 6 jam. Jalanannya itu loooh beeeuuuhhh.... Kayak lagi naik jet coaster di Dufan. Hampir gw gelinding dari tempat duduk saking goyang kiri goyang kanan rem mendadak gas ngacir.
Sampe di Desa Sumur kami pipis masal. Maklum, 6 jam perjalanan boo. Desa Sumur mirip kayak pelabuhan Muara Angke. Tapi ada satu hal yang luar biasa indah menarik perhatian gw. Jam empat pagi, langitnya masih gelap bertabur bintang. Fan-tas-tikooo!!! Twas like star field yannow! So bright on a very dark sky. Sweet. Shiny. Beautiful. Langit terindah yang pernah gw lihat selama gw hidup. Sayang banget gw ga ambil fotonya buat dipajang.
Dan sampailah kami pada trip yang paling gw ga suka. Naik kapal laut. Sebelumnya gw ngobat dulu biar ga mual, Mantimo (kata dokter Willy kayak antimo versi ampuh). Setengah jam pertama masih kuat denger ko Willy dan bang Jek nyanyiin lagu-lagu kebangsaan ala 17an. Berikutnya, gw mulai ngefly kayak abis ngenyot aibon, lalu mulai jatuh terkulai dalam kapal yang terombang-ambing ombak Laut Jawa. #sadis Suasana mulai up and down, literally. Karena kami lagi ditengah laut. Lalu TIBA-TIBA *jegerrr jegerrr* mesinnya mati saudara-saudara!!! APA-APAAN INI!!! *kaget maksimal* Mesinnya rusak aja doeloeee. Cobak! Cobaaakkk!!! Apa ga makin trauma gw sama perjalanan laut?!!! Akhirnya ada kapal yang isinya orang-orang mancing mania Trans7 yang bisa kita tumpangi ke Pulau Peucang. Dengan usaha mengirit napas karena banyak yang ngerokok di kapal, kami sampai juga di Pulau Peucang.
Acara pertama, bahkan sebelum menginjak daratan, adalah foto-foto di dek. Hahaha... Lalu berikutnya setelah menginjak daratan adalah... Foto-foto di pantai. HAHAHA... Abis itu ya ngikutin aja acaranya. Games bikin menara pasir, berenang-renang ditepi pantai, main bola lawan bang jek (dem kalah gw =.=), sampe makan dan nyanyi-nyayi gila bareng. So fun. :D
|
Beauty and The Beach |
|
Depan Dermaga Pulau Peucang |
Hari pertama di Pulau Peucang kami harus membiasakan diri dengan monyet liar yang lebih mahir dari jambret ibukota. Meleng dikit makanan lewat. Terus ada gerombolan babi hutan yang rakus dan berhasil ngunyah telunjuk ci Yelo. Ada juga rusa-rusa unyuw yang membuat jamban tak jauh dari ruang makan kami. So nature. Walaupun gw ga suka tempat menginapnya dan terlebih kamar mandinya yang super duper jorok banget, tapi keindahan alamnya membayar semuanya. Beautiful white-sand beach and a clear blue sea, fresh green amazing forest, fascinating rock cliff, duh pokoknya emeeejing deh pemandangannya. Bikin mulut ternganga dan mata berbinar-binar.
Yang paling gw suka mungkin hutannya yah, yang misahin dua pantai. Kayak di pelem twilight gitu deh. Suara-suara binatang yang ga jelas binatangnya dimana, suara daun ketiup angin yang kayak suara air terjun, pohon-pohonnya tinggi menjulang berdaun lebat tapi ga ada kesan spooky karena ada cukup cahaya yang masuk, dan temen-temen yang asik membuat perjalanan satu setengah jam ga berasa cape. :)
|
The Forest - Pretty Eve Lisna Rina - ps: kami bukan girlband. |
|
Rock Cliff - with cik Mery |
|
Celah diantara karang. Apa deh namanya? *Geografi kena SP* |
|
Karang bolong saat air surut |
|
Padang penggembalaan - titik ujung pulau Jawa (katanya) |
It was fun yet tiring vacation. And the time to share stories that finally revealed is somehow precious. Also the moment when feelings, thought, and faith collide eachother. It's about to move on. It's about to let go. It's about to face the truth and hold on faith. And it's about to know yourself before starting to take a step ahead. When God says wait, it will worth a waiting. :')
Smooch,
eVe~