Kapan gw pernah memulai postingan gw dengan kalimat bersemangat? Ga pernah? Jarang? Emang. Dan kali ini juga ga pengen nulis yang semangat semangat.
I like the moon. And also the moon guy. *prettt* But from all the kind of moon I love full moon the most. Full moon selalu keliatan bagus apalagi kalau langit lagi cerah. Bukan karena gw keracunan film vampir vs manusia serigala yang berbody sixpack. Tapi full moon itu punya keindahan dan daya tarik tersendiri buat gw. Bulet dan cemerlang. Rasanya beda aja kalau ada dia. *dia siapa, Va?* *plakkk*
Malam beberapa hari yang lalu dilangit cuma ada satu bintang. Seolah tu bintang lagi menikmati waktu berdua aja sama si bulan. Soswit banget sih mereka. Bikin iri. *lah???* Tolong ijinkan gw menggelinjang sejenak. Oke lanjut. Tepat kemaren gw liat bulannya setengah. Half moon. Burem. Butek. Mendung pula langitnya. Baru aja ngeluarin statement ih-gw-ga-suka-sama-bulannya, gw uda tertampar dengan sendirinya. Bulan di bumi cuma satu. Kadang dia fullmoon, kadang halfmoon, kadang cresent, atau bahkan kadang ga keliatan. Apapun bentuknya itu tetap bulan yang sama. Jadi kenapa gw cuma suka sama fullmoon? Kenapa gw cuma suka sama bentuknya dan bukan sama bulannya?
Ibarat suka sama seseorang. Kadang kita suka saat dia terlihat baik dimata kita. Tapi saat buruk, kita ga suka, ga terima. Padahal itu orang yang sama. Seringnya sih kita liat dari packagingnya. Kalo lagi pake baju yg pas banget sama eventnya dan bikin dia keliatan oke banget atau gaya rambutnya lagi lumayan keren baru deh rasanya pengen ajak ngobrooolll terus. Tapi saat dia lagi biasa-biasa aja ya... udah, biasa aja. Seperlunya aja. What a human. Padahal dibalik packaging yang berbeda itu ada kepribadian yang sama loh, people. Do I sound like a girl magz writer pengisi kolom kepribadian? Duh.
Wajar. Eh, wajar ga tuh? Ga ah ga wajar. *labil* Now I do learn to love the moon. Not only the shape of the moon. Gw tau gw harus suka sama bulan yang cuma separo atau yang sipit kayak mata orang cina. Walaupun gw paling suka saat bulannya lagi bulet terang benderang. Just like if you imply it to people. Love the person you like, just the way he/she is. Not just when they look good on your eyes. :)
I've written bout moon guy before. My moon guy. Hmm... Used to. *grind* I wonder why I can always get close to a moon guy. Well, everyone does, Va. Ga usah sok special deh. *jadi curhat* Bukan itu harusnya yg gw highlight. Harusnya gini, I can always get close to anyone. Just anyone. That makes me think. Am I... A moon girl? (⊙▂⊙)
Abaikan.
Smooch,
eVe~
I like the moon. And also the moon guy. *prettt* But from all the kind of moon I love full moon the most. Full moon selalu keliatan bagus apalagi kalau langit lagi cerah. Bukan karena gw keracunan film vampir vs manusia serigala yang berbody sixpack. Tapi full moon itu punya keindahan dan daya tarik tersendiri buat gw. Bulet dan cemerlang. Rasanya beda aja kalau ada dia. *dia siapa, Va?* *plakkk*
Malam beberapa hari yang lalu dilangit cuma ada satu bintang. Seolah tu bintang lagi menikmati waktu berdua aja sama si bulan. Soswit banget sih mereka. Bikin iri. *lah???* Tolong ijinkan gw menggelinjang sejenak. Oke lanjut. Tepat kemaren gw liat bulannya setengah. Half moon. Burem. Butek. Mendung pula langitnya. Baru aja ngeluarin statement ih-gw-ga-suka-sama-bulannya, gw uda tertampar dengan sendirinya. Bulan di bumi cuma satu. Kadang dia fullmoon, kadang halfmoon, kadang cresent, atau bahkan kadang ga keliatan. Apapun bentuknya itu tetap bulan yang sama. Jadi kenapa gw cuma suka sama fullmoon? Kenapa gw cuma suka sama bentuknya dan bukan sama bulannya?
Ibarat suka sama seseorang. Kadang kita suka saat dia terlihat baik dimata kita. Tapi saat buruk, kita ga suka, ga terima. Padahal itu orang yang sama. Seringnya sih kita liat dari packagingnya. Kalo lagi pake baju yg pas banget sama eventnya dan bikin dia keliatan oke banget atau gaya rambutnya lagi lumayan keren baru deh rasanya pengen ajak ngobrooolll terus. Tapi saat dia lagi biasa-biasa aja ya... udah, biasa aja. Seperlunya aja. What a human. Padahal dibalik packaging yang berbeda itu ada kepribadian yang sama loh, people. Do I sound like a girl magz writer pengisi kolom kepribadian? Duh.
Wajar. Eh, wajar ga tuh? Ga ah ga wajar. *labil* Now I do learn to love the moon. Not only the shape of the moon. Gw tau gw harus suka sama bulan yang cuma separo atau yang sipit kayak mata orang cina. Walaupun gw paling suka saat bulannya lagi bulet terang benderang. Just like if you imply it to people. Love the person you like, just the way he/she is. Not just when they look good on your eyes. :)
I've written bout moon guy before. My moon guy. Hmm... Used to. *grind* I wonder why I can always get close to a moon guy. Well, everyone does, Va. Ga usah sok special deh. *jadi curhat* Bukan itu harusnya yg gw highlight. Harusnya gini, I can always get close to anyone. Just anyone. That makes me think. Am I... A moon girl? (⊙▂⊙)
Abaikan.
Smooch,
eVe~