pe.nge.cut [n]
(1) penakut, (2) munafik
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
Saya pengecut yang tidak berani mengambil keputusan
Saya pengecut yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain
Saya pengecut yang dengan bodohnya menyakiti hati orang lain
Saya penakut
Saya munafik
Saya pengecut yang tidak berani meminta maaf terlebih dahulu
Saya pengecut
Untuk orang yang baru saja menyadarkan saya, saya minta maaf. Benar-benar minta maaf. Maaf saya sudah bertindak seenaknya dan menyakiti hati Anda. Saya begitu pengecutnya dengan menyepelekan sehingga saya tidak mempunyai kebesaran hati untuk menghadapi Anda dan meminta maaf atas perbuatan saya. Saya begitu pengecut sampai-sampai Anda harus lebih dahulu menyatakan kepada saya bahwa Anda tersakiti karena perkataan dan perbuatan saya.
Terima kasih atas kebesaran hati Anda sudah mengingatkan saya. Ini akan menjadi pelajaran hidup bagi saya. Untuk tidak memandang diri saya sedemikian lebih baik dan meremehkan orang lain. Terlebih lagi untuk lebih mempercayai usaha seseorang. Karena semua orang, termasuk saya si pengecut ini, pasti mempunyai kebutuhan untuk dipercaya dan dihargai.
Sekali lagi, saya minta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam.
Terima kasih.
(1) penakut, (2) munafik
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
Saya pengecut yang tidak berani mengambil keputusan
Saya pengecut yang merasa dirinya lebih hebat dari orang lain
Saya pengecut yang dengan bodohnya menyakiti hati orang lain
Saya penakut
Saya munafik
Saya pengecut yang tidak berani meminta maaf terlebih dahulu
Saya pengecut
Untuk orang yang baru saja menyadarkan saya, saya minta maaf. Benar-benar minta maaf. Maaf saya sudah bertindak seenaknya dan menyakiti hati Anda. Saya begitu pengecutnya dengan menyepelekan sehingga saya tidak mempunyai kebesaran hati untuk menghadapi Anda dan meminta maaf atas perbuatan saya. Saya begitu pengecut sampai-sampai Anda harus lebih dahulu menyatakan kepada saya bahwa Anda tersakiti karena perkataan dan perbuatan saya.
Terima kasih atas kebesaran hati Anda sudah mengingatkan saya. Ini akan menjadi pelajaran hidup bagi saya. Untuk tidak memandang diri saya sedemikian lebih baik dan meremehkan orang lain. Terlebih lagi untuk lebih mempercayai usaha seseorang. Karena semua orang, termasuk saya si pengecut ini, pasti mempunyai kebutuhan untuk dipercaya dan dihargai.
Sekali lagi, saya minta maaf dari lubuk hati saya yang paling dalam.
Terima kasih.
Post a Comment